Vaksinasi, Tandai Bangkitnya Ekonomi di Temanggung
MAGELANGEKSPRES.COM,TEMANGGUNG - Vaksinasi Covid-19 yang sudah dimulai oleh Pemerintah Kabupaten Temanggung, menjadi era baru bagi pelaku UMKM untuk kembali menjalankan dan semakin meningkatkan usahanya. \"Vaksinasi dampaknya sangat positif bagi para pelaku usaha, namun prokes tetap wajib dijalankan bagi masyarakat yang sudah mendapatkan vaksinasi,\" kata Ketua Umum BPC HIPMI Temanggung, Abas Zahrotin, kemarin. Ia mengatakan, selama ini sektor UMKM menjadi mata pencaharian bagi 62 juta jiwa di Indonesia. Oleh karena itu pelaku UMKM di Temanggung harus mulai bersiap untuk bangkit setelah vaksinasi mulai dijalankan pemerintah. Baca Juga Kasus Covid-19 di Temanggung Menurun, Kesadaran Masyarakat Masih Tinggi HIPMI yang anggotanya didominasi UMKM menyerukan kepada anggota dan pelaku usaha agar menata ulang usahanya menuju tatanan ekonomi baru pascapandemi nantinya. Jika UMKM telah bersiap, maka percepatan perkembangan ekonomi dapat terjadi. \"Pertama, vaksin sudah mulai dijalankan. Ini menjadi pintu meninggalkan era pandemi di mana semua sektor kehidupan akan kembali jalan. Kedua, Presiden Jokowi sudah menggalakan kampanye Aku Cinta Produk Indonesia untuk membangun sentimen pasar lokal. Prasyarat ini sudah cukup, UMKM harus mulai bangkit dari sekarang, jadi ketika pandemi berakhir, sementara yang lain masih mencoba menata usahanya, kita sudah berjalan,\" katanya. Di Kabupaten Temanggung UMKM cukup memiliki potensi besar untuk berkembang. Kekhasan produk daerah yang dimiliki seperti tembakau, kopi dan komoditas pertanian telah dikenal memiliki kualitas baik, bahkan mendapat sertifikat indikasi geografis untuk item tersebut. \"Jika nama sudah punya, maka tinggal memulai untuk menata ulang, mengagendakan ulang apa yang dulu telah diplanning namun terhantam pandemi. Saya sendiri sudah melakukan dengan mendirikan beberapa unit usaha baru di Temanggung dan kota lain. Tujuannya apa, agar ketika pandemi berakhir, kita sudah siap untuk benar-benar fight,\" paparnya. Margo Susilo, anggota HIPMI lainnya menambahkan, selain menata usaha personal, penataan asosiasi usaha juga perlu dilakukan ulang untuk mendatabase semua sektor usaha yang ada. Prinsip untuk saling menguatkan antar usaha dengan mengenal satu sama lain dimulai dari database yang valid. “Jadi semua sektor usaha yang ada di jejaring kita, kita data, lalu kita kampanyekan secara bersama-sama usaha tersebut. Tentu juga kita perkuat dengan nglarisi usahanya juga. Nah, dari database itu kita jalankan penguatan ekonomi kolektif,” papar pengusaha konstruksi ini. Selain database, penguatan sektor permodalan juga harus didukung untuk memperkuat starting usahanya. HIPMI sendiri telah bekerjasama dengan sejumlah perbankan plat merah dan swasta untuk mengakses modal bagi anggotanya. (set) #satgascovid19 #ingatpesanibu#pakaimasker #jagajarak#jagajarakhindarikerumunan#cucitangan#cucitanganpakaisabun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: